Produksi bandeng menduduki tempat ke tujuh dalam urutan volume produksi ikan dunia, yaitu lebih dari 330.000 ton per tahun atau 5,5% dari produksi 14 jenis ikan utama. Di Indonesia, bandeng (Chanos-chanos) merupakan salah satu ikan laut yang telah lama dikenal sebagai ikan paling banyak di budidayakan, terutama di tambak.
SAlah satu faktor yang menentukan keberhasilan budi daya ikan adalah ketersediaan pakan (makanan) yang memadai, baik kuantitas maupun kualitas. Pakan harus tersedia dalam jumlah yang cukup, terus menerus (kontinu), dan mempunyai kandungan gizi yang memadai.
Dalam budi daya perairan, khususnya udang windu, ada dua faktor yang berperan dalam menurunkan kualitas air. Pertama, faktor eksternal (luar), yaitu ekosistem di luar tambak yang terutama diwakili oleh perairan pesisir dan estuarin serta daerah aliran sungai (DAS).
Ikan mola tergolong ikan air tawar yang berukuran besar, yakni bisa mencapai 1 meter. Karena itu bila pembudidayaanya dilakukan secara intensif akan menghasilkan ikan-ikan mola yang berukuran besar, yang tidak hanya laku di pasaran dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Dalam budi daya ikan, termasuk ikan kakap, serangan hama dan penyakit merupakan masalah dan aspek penting, setara dengan masalah dan aspek lainya. Artinya penanggulangan hama dan penyakit juga harus menjadi pengetahuan penting bagi pembudidaya ikan dan siapa saja yang hendak membudidayakan ikan.
Budi daya ikan gurami dapat dilakukan secara intensif dan pertumbuhan ikan dapat dipacu jika digunakan pakan yang berkualitas, tersedia secara kontinu, dan sesuai dengan kebutuhan gizi ikan.
Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) merupakan salah satu ikan air tawar asli di perairan Indonesia yang potensial untuk dikembangkan. Ikan ini sudah sejak lama merupakan ikan konsumsi penting, terutama di Kalimantan dan Sumatra, yang harganya cukup tinggi.